21 Februari 2013
4 Trik Ajarkan Digital Privacy ke Anak
Do you like this story?
Ingat kasus soal pelanggaran privasi yang dialami saudara perempuan Mark Zuckerberg, Randy? Ironis memang, seorang keluarga pendiri Facebook menjadi korban pelanggaran privasi atas foto yang diunggahnya di social media. Foto keluarga yang ia batasi aksesnya di Facebook itu mendadak ditemukan beredar luas di Twitter.
Sebenarnya,
apa saja etiket dalam berbagi foto digital di dunia maya? Apakah kita bebas mengunggah foto siapa saja dan mengedarkannya di social media? Ternyata tidak. Ada sejumlah aturan tak kasat mata untuk menghindari pelanggaran privasi seperti yang dialami Randy. Berikut ada 5 poin yang wajib dipahami orang tua dan anak-anak berkaitan dengan aksi berbagi foto di ranah maya:
1. Kontrol privasi saja tak cukup
Bisa saja sebuah foto kita unggah dan kita batasi aksesnya. Namun yang namanya user, apalagi usia anak-anak dan remaja, seringkali tergoda untuk berbagi foto dengan teman-temannya. Maka jelas bahwa setting privasi secara teknis masih tidak menjamin foto Anda tidak akan beredar luas. Langkah terbaik adalah memberikan pemahaman pada anak mengenai pentingnya menghormati privasi orang lain. Atau setidaknya meminta izin dulu sebelum menyebarkan foto milik bersama.
2. Ajarkan etika soal konten digital di rumah
Secara etika, user tidak berhak mem-forward atau mengedarkan segala jenis konten digital milik orang lain ke pihak lain tanpa persetujuan si pemilik. Ini meliputi email, pesan singkat, foto, dokumen, dan sejenisnya. Namun perilaku penyebaran ini jelas sulit dicegah. Ajarkan ke anak-anak sejak usia dini mengenai etika tersebut. Bahkan sekolah pun sebaiknya ikut mengenalkan etika berinternet di kelas. Dengan begitu user sudah terbiasa untuk menghormati privasi di ranah maya.
3. Lakukan diskusi rutin soal privasi
Edukasi tidak cukup hanya sekali dua kali saja, melainkan harus terus menerus. Ajaklah diskusi anak-anak mengenai hal ini. Setiap kali mereka habis berselancar di dunia maya, libatkan mereka dalam obrolan ringan mengenai aktivitas online mereka.
4. Biasakan mengunjungi situs sesuai usia
Etika berinternet, selain masalah privasi juga mengajarkan tentang situs apa saja yang layak dan tidak layak bagi user usia tertentu. Biasakan anak Anda untuk memahami mengapa mereka belum layak mengklik beberapa situs genre dewasa. Ini jauh lebih efektif ketimbang melarang atau sekadar memasang filter web di komputer.
[Internet Sehat]
Sumber artikel: mashable.com / Sumber gambar: msnbc.msn.com

This post was written by: Chip Sakti
Chip Sakti Distributor Pulsa Murah, Pln, Game dan Payment Elektrik PPOB Online. Follow him on Twitter